Ilustrasi (Foto: Shutterstock)update[3/3/2020]: tambahan/update penjelasan beberapa poin
Menghemat baterai smartphone untuk kegiatan harian memang penting. Dengan menghemat baterai, kamu jadi tidak perlu charge atau mengisi daya perangkat berkali-kali dalam satu hari.
Selain itu, ada satu hal lain lagi yang sebenarnya penting untuk baterai ponsel kamu. Hal itu adalah kesehatan (lifespan) baterai. Semakin sehat sebuah baterai, smartphone kamu bakal berfungsi dengan baik.
Tabel rekomendasi HP dengan baterai besar
Produk
Kelebihan
Baterai
Harga
Asus Zenfone Max Pro M2
- Kuat untuk main game
- Baterai tahan lama
- Harga termasuk murah
5.000 mAh
Cek harga di sini
Asus Zenfone 6
- Desain fituristik
- Hasil kamera bagus
- Spesifikasi kelas atas
- Layar sangat luas
5.000 mAh
Menunggu masuk Indonesia
Samsung Galaxy M20
- Harga tergolong murah
- Desain infinity display
- Layar Super AMOLED
- Baterai besar
5.000 mAh
Cek harga di sini
Samsung Galaxy M30
- Desain infinity display
- Layar Super AMOLED
- Baterai besar
- Punya USB tipe C
5.000 mAh
Cek harga di sini
Huawei Mate 20X
- Hasil foto kamera utama bagus
- Desain layar waterdrop notch
- Layar tampak luas
- Kinerja game mumpuni
- Punya stylus
5.000 mAh
Cek harga di sini
Ada banyak tanda-tanda tidak sehatnya sebuah baterai. Salah satunya, waktu pengisian daya yang tidak secepat biasanya. Selain itu, baterai “bocor” juga merupakan pertanda baterai ponsel kamu sudah kurang sehat.
Kamu mungkin merasa kesulitan dalam menguji kesehatan sebuah baterai. Untungnya, ada banyak aplikasi di Android yang bisa melakukan pengecekan kesehatan baterai. Salah satunya adalah Accubattery.
Mengapa menguji menggunakan Accubattery?
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Alasan utamanya, Accubattery bisa memonitor kinerja baterai ponsel Android dengan sangat baik. Selain itu, aplikasi ini juga akan memberikan pengenalan singkat tentang fungsinya, termasuk penelitian seputar lifespan baterai.
Salah satunya, menurut Accubattery, mengisi daya baterai hingga maksimal 80% ternyata lebih baik ketimbang 100%. Dengan mengisi daya hingga 80%, daya tahan baterai dikatakan akan lebih baik daripada mengisi penuh hingga 100%.
Salah satu alasan lain mengapa harus menggunakan Accubattery, aplikasi ini bisa diunduh secara gratis!
Baca juga: Kalibrasi Baterai Smartphone Android, Perlukah? Ini Tipsnya
Bagaimana cara menggunakan Accubattery?
Accubattery (Foto: Makeuseof)
Di awal penggunaan, aplikasi ini akan melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Setelah itu, untuk mendapatkan hasil pengecekan, kamu hanya perlu menggunakan perangkat kamu seperti biasanya.
Setelah beberapa waktu, Accubattery akan mengumpulkan informasi tentang baterai ponsel Android (dan penggunaannya), kemudian aplikasin akan menampilkan statusnya. Status tersebut akan muncul setelah penggunaan selama satu atau dua hari, tetapi laporannya akan semakin baik setelah digunakan selama berminggu-minggu atau bulan.
Untuk mengecek kesehatan baterai, silahkan klik tab “Health”. Di, tab itu, kamu bisa meninjau kemampuan baterai dan membandingkannya dengan performa baterai baru.
Selain AccuBattery, ada beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mengecek kesehatan baterai HP. Beberapa di antaranya adalah Battery Doctor, Kaspersky Battery Life: Saver & Booster, dan DU Battery Saver.
Ada beberapa aplikasi yang bisa bikin baterai smartphone kamu drop. Apa saja? 5 Aplikasi di Android yang Membuat Lemot dan Boros Baterai
Kamu mau agar baterai smartphone kamu tidak gampang drop? Ikuti tips di bawah ini:
1. Waspada baterai pada suhu ekstrim
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Sering berada di suhu ekstrim? Panas yang terlalu panas atau dingin yang terlalu dingin. Hal ini sangatlah bahaya bagi kamu pengguna baterai lithium. Suhu ekstrim akan sangat memengaruhi daya baterai. So, jangan cuma perhatian pada kondisi fisik gadget-mu tapi perhatikan juga kondisi baterai lithium-nya. Lepas dari gadget, pisahkan bila kamu sedang berada di suhu ekstrim.
Terkait dengan suhu, sebaiknya hindarkan HP dari tempat yang panas, seperti dalam mobil saat kondisi sedang terik. Menaruh HP di atas laptop gaming atau PC yang sedang bekerja penuh juga dilarang. Begitu juga dengan membawa HP ke dalam saunda. Diyakini suhu sekitar dalam kondisi tersebut membuat baterai menjadi “sakit”.
Mengisi daya dengan metode wireless charging juga tidak terlalu disarankan karena bisa berbahaya untuk kesehatan baterai.
2. Pengisian daya
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Merasa tidak sabar menunggu pengisian daya sampai 100 persen? Wajar sih, dan nyatanya baterai lithium lebih efektif di kisaran 40-90 persen. Jadi kamu tidak perlu susah payah menunggu sampai 100 persen. Jika kurang atau melebihi itu justru akan berakibat buruk bagi kondisi korosi baterai kamu di bagian dalam.
Baterai zaman dulu memang memory based. Jadi kalau kamu charge tidak sampe full, bisa saja baterai kamu drop dengan cepat.
Nah, baterai zaman sekarang sudah tidak berbasis memori lagi. Akan tetapi, kalau kamu paksakan untuk selalu berada di atas 90% atau di bawah 20%, baterai kamu bisa stres. Alhasil baterai jadi kurang sehat.
Menurut penelitian, baterai di atas 20% dan di bawah 90% merupakan tingkat paling aman. Baterai di tingkat 50% malah dianggap paling pas untuk baterai HP kamu.
3. Hindari charge semalaman
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Tidak ada yang salah dengan kebiasan main gadget sebelum tidur, namun yang salah adalah ketika meng-charge gadget terus kamu tinggal tidur. Masuknya daya yang berlebih, bisa menyebabkan rusaknya ion lithum dalam baterai. Bila terlalu sering, baterai akan menjadi ‘gendut’ serta tidak lagi menimpan daya listrik dengan baik. Jadi, pintar-pintar dalam mengatur waktu charge ya.
Akan tetapi, HP saat ini sudah lebih canggih dibandingkan beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, menurut penelitian terbaru, charge HP semalaman ternyata sudah tidak begitu berdampak terhadap kesehatan baterai. Justru yang bisa berdampak terhadap kesehatan baterai adalah membiarkan daya baterai turun dan langsung mengisi dayanya.
Ingin tahu cara tips menjaga baterai lainnya? Simak artikel berikut ini: Lakukan 7 Tips Ini untuk Membuat Baterai Gadget Kamu Tidak Gampang Drop.
Nah, sekarang sudah tahu kan cara menguji kesehatan baterai smartphone Android?